Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Bentuk-Bentuk Muka Bumi dan Faktor Pembentukan Muka Bumi

Bentuk Muka Bumi Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia memberikan beberapa kemungkinan sebagai penunjang kehidupan yang terdapat di suatu wilayah. Maka bumi memiliki bentuk yang bermacam- macam dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi yang disebut tenaga eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, bukit, lembah, dan sebagainya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi itu disebut relief. Berikut ini macam-macam bentuk muka bumi A. Bentuk Muka Bumi Di Daratan Dataran rendah Dataran rendah merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian antara tempat yang satu dan tempat lainnya. Daerah ini mempunyai ketinggian mencapai 200 m di atas permukaan laut. Di Indonesia bany

Proses Pembentukan Magma

Proses Pembentukan Magma Para ahli geologi dan vulkanologi bahwa panas bumi berasal dari proses “pembusukan” mineral radioaktif. Pada unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat unsur tersebut meluruh (desintegration) menjadi unsur radioaktif yang susunannya lebih stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panas yang mampu melelehkan batuan disekitarnya. Secara teoritik, zat radioaktif akan semakin berkurang, pada kedalaman yang semakin besar. Dari pemahaman seperti ini pula maka lahir beberapa istilah yang berhubungan dengan suhu dan kedalaman. Landaian panas bumi normal (geothermal gardien) adalah istilah yang menerangkan bertambah besarnya suhu apabila kita susun hingga kedalaman tertentu, yakni sekitar 30C/100 m. Sedangkan besarnya derajat geothermal normal (geothermal degree) adalah 10 C/33 m – 10 C/45 m. Variasi derajat geothermal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ; kondisi batuan, proses hidrokimia batuan, kerja air tanah,

Algoritma Mengecek Matriks Identitas Dan Matriks Segitiga Atas Dan Contoh Dalan Bahasa Javascript

Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks identitas Matriks Identitas matriks identitas adalah matriks yang memiliki diagonal semua 1 [1,0,0] [0,1,0] [0,0,1] algoritma ini akan mengecek apakah diagonal dari matriks yang di uji adalah 1 melalui perulangan for.  jika ditemukan bukan angka 1 maka y ditambah satu. jika "y" memiliki nilai bukan 0 maka matriks tersebut bukan merupakan matriks identitas. contoh matriks [1,0,1] [0,1,0] [0,1,1] arr=[[1,0,1],[0,1,0],[0,1,1]] merupakan matrik identitas [0,1,0] [0,1,0] [0,1,0] arr=[[0,1,0],[0,1,0],[0,1,0]] bukan matriks identitas deklarasi x,y : real arr : array algoritma y=0 untuk x=1 ke panjang array mulai jika array[x][x] != 1 maka y ditambah 1 y++ selesai jika y != 0 maka tulis "Bukan matriks identitas" jika tidak maka tulis "Matriks identitas" Matriks Segitiga Atas Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks segitiga atas [1,1,1]

Algoritma Mengecek Matriks Identitas Dan Matriks Segitiga Atas Dan Contoh Dalan Bahasa Javascript

Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks identitas Matriks Identitas matriks identitas adalah matriks yang memiliki diagonal semua 1 [1,0,0] [0,1,0] [0,0,1] algoritma ini akan mengecek apakah diagonal dari matriks yang di uji adalah 1 melalui perulangan for.  jika ditemukan bukan angka 1 maka y ditambah satu. jika "y" memiliki nilai bukan 0 maka matriks tersebut bukan merupakan matriks identitas. contoh matriks [1,0,1] [0,1,0] [0,1,1] arr=[[1,0,1],[0,1,0],[0,1,1]] merupakan matrik identitas [0,1,0] [0,1,0] [0,1,0] arr=[[0,1,0],[0,1,0],[0,1,0]] bukan matriks identitas deklarasi x,y : real arr : array algoritma y=0 untuk x=1 ke panjang array mulai jika array[x][x] != 1 maka y ditambah 1 y++ selesai jika y != 0 maka tulis "Bukan matriks identitas" jika tidak maka tulis "Matriks identitas" Matriks Segitiga Atas Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks segitiga atas [1,1,1]

Soal Latihan Protista

1. Asam alginat merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam bidang industri kosmetika, yang dihasilkan oleh .... a. Chlorella b. Sargassum c. Nostoc d. Gracillaria e. Vaucheria 2. Di dalam ekosistem air laut/air tawar dalam hubungannya dengan organisme lain, ganggang berkedudukan sebagai .... a. konsumen tingkat I b. konsumen tingkat II c. konsumen tingkat III d. produsen e. dekomposer 3. Di antara ganggang di bawah ini yang klorofilnya berbentuk pita-pita spiral dan mempunyai pirenoid untuk menyimpan hasil asimilasinya adalah .... a. Zygonema b. Vaucheria c. Oedogonium d. Volvox globator e. Spirogyra 4. Alga ditinjau dari dominasi pigmen ada yang berpigmen biru, hijau, keemasan, merah, dan cokelat. Adapun ganggang yang memiliki inti bersifat prokariot adalah .... a. alga biru b. alga pirang c. alga merah d. alga hijau e. alga keemasan 5. Alga merah banyak menguntungkan manusia. Algae berikut ini yang dapat dibuat sebagai bahan pembuat ag

Golongan Mineral Sekunder

Golongan Mineral Sekunder Kelompok mineral sekunder merupakan mineral ubahan dari mineral utama, ubahan ini akibat dari hasil pelapukan, reaksi hidrotermal maupun akibat proses metamorfosa yang melibatkan bertambahnya tekanan dan temperatur terhadap mineral utama sehingga mineral utama berubah menjadi mineral baru. Mineral Sekunder tersebut terdiri dari : - Kelompok mineral Kalsit (mineral kalsit, mineral dolomit, mineral magnesit, mineral siderite, mineral Aragonite), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas. - Kelompok mineral Serpentin (mineral antigorit, mineral krisotil ) umumnya terbentuk dari ubahan mineral mafic (terutama kelompok mineral olivin, dan kelompok mineral piroksen) - Kelompok mineral Klorit, (mineral proklor, mineral penin, mineral talk) umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok mineral piroksin, mineral amphibol ) - Kelompok mineral Sericite, (mineral ilite, tilite )sebagai ubahan mineral plagioklas - Kelompok mineral Kaolin , (

Proses Kristalisasi Magma

Proses Kristalisasi Magma Karena magama merupakan cairan yang panas, maka ion-ion yang menyusun magma akan bergerak bebas tak beraturan.sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini akan menurun dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur.proses ini di sebut kristalisasi. Pada proses kristalisasi yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion akan saling mengikat satu dengan yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak. Ion-ion tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan. Kecepatan pendinginan magma akan sangat berpengaruh terhadap proses kristalisasi, terutama pada ukuraan kristal apabila pendinginan magma berlangsung dengan lambat, ion-ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya, sehingga akan menghasilkan bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pada pendingan yang

Batuan Intrusi / Batuan Plutonik

Batuan Intrusi / Batuan Plutonik Proses terbentuknya batuan beku intrusi atau disebut juga batuan plutonik, sangat berbeda dengan kegiatan batuan beku ekstrusi atau disebut juga batuan vulkanik, proses ini berbeda karena perbedaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis batuan ini. Tiga prinsip dari tipe bentuk intrusi batuan beku, berdasar bentuk dasar dari geometri nya adalah: 1. Bentuk tidak beraturan 2. Bentuk tabular 3. Bentuk pipa Dimana kontak diantara batuan intrusi dengan batuan yang di intrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila bentuk kontaknya kontras disebut diskordan atau memotong dari lapisan masa batuan. 1. Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Bentuk

Rancangan Penelitian Ilmiah

Penelitian Ilmiah Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Rancangan penelitian memuat judul penelitian, latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian dan daftar kepustakaan. Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini. 1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan latar belakang, dan tujuan penelitian. 2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan metodol

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin