Langsung ke konten utama

Bentuk Bentuk Disintegrasi

a. Pergolakan Daerah

Pergolakan daerah adalah suatu gerakan sosial vertikal dan horizontal,
yang dilakukan serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan
kehendak atau cita-cita.
Sebab terjadinya pergolakan daerah sebagai berikut.
1) Perbedaan ideologi antargolongan dalam masyarakat.
2) Adanya pertentangan-pertentangan sosial, yang berkepanjangan
dan sulit diatasi.
3) Tindakan sewenang-wenang dari pihak pemegang kekuasaan.
4) Adanya tokoh sebagai pendorong dan simbol pergolakan.
Akibat pergolakan daerah sebagai berikut.
1) Merugikan diri sendiri, masyarakat, dan negara baik yang bersifat
materiil maupun nonmateriil.
2) Mobilitas dan aktivitas masyarakat terganggu atau macet.
3) Timbulnya berbagai kerawanan dan gangguan keamanan.
4) Terjadinya perubahan-perubahan yang cenderung negatif terhadap
aspek-aspek kehidupan masyarakat.

b. Demonstrasi

Demonstrasi adalah suatu gerakan massal yang bersifat langsung
dan terbuka, yang dilakukan secara lisan, tulisan, dan tindakan dalam
memperjuangkan kepentingan/tuntutan.
Contoh: Demonstrasi mahasiswa minta penurunan harga BBM, minta
pejabat negara turun/lengser.
Sebab-sebab demonstrasi sebagai berikut.
1) Adanya penyimpangan dalam sistem.
2) Terjadinya perubahan dalam sistem yang inkonstitusional.
3) Tidak berfungsinya sistem yang dipilih.
Akibat-akibat demonstrasi sebagai berikut.
1) Mengganggu stabilitas di bidang ipoleksosbud dan hankam.
2) Mendorong timbulnya tindak kejahatan politik dan kejahatan
ekonomi.
3) Menghambat pembangunan dan modernisasi.

c. Aksi Protes

Aksi protes adalah suatu tuntutan individual atau kelompok, yang
dilakukan dengan lisan atau tulisan untuk memperjuangkan kepentingan
atau objek tindakan.
Sebab-sebab aksi protes sebagai berikut.
1) Adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.
2) Rasa tidak puas/kecewa atas suatu putusan.
3) Munculnya pihak yang berprasangka.
Akibat aksi protes sebagai berikut.
1) Menghambat kerja sama dalam aktivitas bersama.
2) Menimbulkan bibit konflik.
3) Timbulnya kelompok primordial.
baca juga :pengertian disintegrasi bentuk-bentuk disintegrasi contoh disintegrasi sosial

d. Kriminalitas

Kriminalitas adalah setiap pelanggaran norma hukum yang dapat
diancam sanksi pidana, sedangkan kriminologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tindak/perilaku jahat.
Sebab-sebab kriminalitas sebagai berikut.
1) Kepadatan dan komposisi penduduk.
2) Perbedaan distribusi kekayaan.
3) Pertentangan dan persaingan kebudayaan.
4) Perbedaan ideologi politik.
5) Perbedaan kekayaan dan pendapatan.
6) Mentalitas yang labil.

Akibat-akibat kriminalitas sebagai berikut.

1) Merugikan negara. Misalnya kolusi dan korupsi.
2) Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
3) Merugikan pihak lain, baik materiil maupun non-materiil. Misalnya
pencurian, perampokan dengan pembunuhan, dan lain-lain.
4) Merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Misalnya penipuan, pemalsuan, dan lain-lain.
e. Kenakalan Anak/Remaja
Kenakalan adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh
anak dan seandainya dilakukan orang dewasa dikategorikan tindak
kejahatan.
Tanda-tanda anak nakal sebagai berikut.
1) Siswa bandel, kasar, dan sukar diatur.
2) Berbuat cabul, menyimpan/membaca buku, melihat gambar, dan
film porno.
3) Bolos sekolah.
4) Melarikan kendaraan di luar batas kecepatan (ngebut).
5) Minum-minuman keras, memakai obat terlarang dan lain-lain.
Anak berbuat nakal menurut Drs. Kuswanto ada dua motivasi,
yaitu sebagai berikut.
1) Motivasi ekstrinsik, yaitu berbagai kenakalan yang disebabkan pengaruh
luar dari diri anak, meliputi:
a) faktor rumah tangga,
b) faktor pendidikan dan sekolah,
c) faktor pergaulan anak, dan
d) faktor media massa.
2) Motivasi intrinsik atau penyebab dari dalam diri anak meliputi:
a) faktor intelegensia,
b) faktor usia,
c) faktor jenis kelamin, dan
d) faktor kedudukan anak dalam keluarga.
Kenakalan anak membawa akibat yang merugikan diri sendiri dan
masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Mengganggu ketertiban umum.
2) Mendorong tindak kriminalitas.
3) Mendorong perbuatan asusila.
4) Merusak nama baik diri sendiri, orang tua, sekolah, dan daerah.
5) Meresahkan masyarakat sekitar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores...

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin...

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.