Prosedur Penulisan Laporan
Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun
laporan penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian adalah data-data dan
keterangan-keterangan yang disusun dalam catatan-catatan tentang apa
yang dipikirkan sebelum mengadakan penelitian, catatan-catatan yang
dibuat selama penelitian hingga catatan-catatan setelah penelitian itu
berlangsung.
Pada saat peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia
menyusun bagian masalah penelitian seperti latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep.
Peneliti pun menyusun objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen, dan teknik pengolahan dan analisis data. Jadi, bagian
masalah penelitian, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian sudah
dapat dirampungkan sebelum pengolahan dan analisis data selesai.
Sampai tahap ini, penulis hanya perlu memberi uraian-uraian tambahan
dari apa yang telah dinyatakan dalam rancangan penelitian. Misalnya,
tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian dibahas dan dipaparkan
lebih lengkap.
Tahap berikutnya adalah penulisan hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan
laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan
dapat disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus
penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kuantitatif, di mana bagian
laporan mengenai hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian,
baru dapat disusun setelah tahap pengolahan dan analisis data selesai,
sebab yang dilaporkan adalah hasil pengolahan dan analisis data itu
sendiri.
2. Aturan Penulisan
Kemampuan penulis erat kaitannya dengan kemampuan untuk
berpikir logis dan runtut. Hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa,
kebiasaan membaca, serta kesediaan memberi dan menerima komentar.
Hal lain yang perlu dimiliki oleh seorang penulis adalah ia terlatih
menuangkan pikirannya ke dalam kalimat-kalimat yang baik, menyusunnya
dalam suatu alenia, kemudian merangkai alinea-alinea tersebut. Oleh karena
itu, bagi penulis pemula, perbaikan tulisan atau laporan merupakan hal
yang biasa.
Sebagai pegangan dalam penulisan laporan, agar pembaca lebih mudah
untuk mendalami dan menerima hasil penelitian, berikut ini disampaikan
beberapa pokok penting.
a. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata serupa secara
berulang-ulang.
b. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
c. Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan.
d. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang
bermakna.
e. Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang
baku.
f. Penulis sebaiknya tidak berbelit-belit.
Penyusunan laporan penelitian harus mencerminkan nilai-nilai ilmiah.
Berikut ini diuraikan aturan-aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan
bagi peneliti.
a. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan.
Pembaca laporan dapat dikelompokkan antara lain: kalangan
cendekiawan, masyarakat umum, pelajar, dan kalangan pembaca yang
lain. Kalangan-kalangan ini menjadi konsumen hasil penelitian.
b. Laporan penelitan bagi kalangan cendekiawan atau akademisi harus
lebih ilmiah, mendalam, dan tata penulisannya sesuai dengan aturan
yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilengkapi
dengan diagram maupun bentuk statistik yang menunjang.
c. Bila penelitian itu dipesan lembaga sponsor, tentu konsumennya telah
ditentukan oleh sponsor yang bersangkutan. Bagi kalangan umum,
laporan dapat diuraikan secara ringkas dan dalam bahasa yang mudah
di mengerti.
d. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak
mengikuti kegiatan proses penelitian. Dengan demikian penulis harus
dapat mengajak orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia
lakukan. Oleh karena itu, langkah demi langkah harus dikemukakan
secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal itu dilakukan.
e. Penulis laporan harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan,
pengalaman, dan minat pembaca tidak sama. Oleh karena itu, hasil
penelitian harus dikemukakan dengan jelas sesuai konteks pengetahuan
secara umum.
f. Penulis harus menyusun laporan penelitian dengan jelas dan
meyakinkan karena laporan penelitian adalah unsur pokok dalam proses
kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam menyusun hasil penelitian harus mempersoalkan hal-hal
sebagai berikut.
a. Merumuskan suatu masalah secara tepat dalam penelitian.
Merumuskan suatu masalah teoretis dengan sendirinya juga memberi
perspektif pada pengetahuan teoretis yang telah ada. Usaha peneliti
untuk memperluas pengetahuan teoretis sesuai dengan tuntutan
ilmiah, yaitu menambah pengetahuan secara kumulatif.
b. Suatu rumusan yang menjelaskan kepada para pembaca bagi siapa
hasil penelitian berlaku. Hal ini akan memberi pembatasan kedua (di
samping pengoperasionalan masalah) pada simpulan yang ditarik.
c. Suatu uraian yang luas mengenai metode dan teknik yang dipakai. Dalam
penelitian, uraian mengenai metode dan teknik sangat diperlukan
sebab keduanya mempengaruhi simpulan yang telah ditarik.
d. Data yang telah dikumpulkan dan mempunyai relevansi terhadap
masalah yang telah diteliti harus dipersoalkan dalam laporan ilmiah.
Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun
laporan penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian adalah data-data dan
keterangan-keterangan yang disusun dalam catatan-catatan tentang apa
yang dipikirkan sebelum mengadakan penelitian, catatan-catatan yang
dibuat selama penelitian hingga catatan-catatan setelah penelitian itu
berlangsung.
Pada saat peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia
menyusun bagian masalah penelitian seperti latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep.
Peneliti pun menyusun objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen, dan teknik pengolahan dan analisis data. Jadi, bagian
masalah penelitian, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian sudah
dapat dirampungkan sebelum pengolahan dan analisis data selesai.
Sampai tahap ini, penulis hanya perlu memberi uraian-uraian tambahan
dari apa yang telah dinyatakan dalam rancangan penelitian. Misalnya,
tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian dibahas dan dipaparkan
lebih lengkap.
Tahap berikutnya adalah penulisan hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan
laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan
dapat disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus
penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kuantitatif, di mana bagian
laporan mengenai hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian,
baru dapat disusun setelah tahap pengolahan dan analisis data selesai,
sebab yang dilaporkan adalah hasil pengolahan dan analisis data itu
sendiri.
2. Aturan Penulisan
Kemampuan penulis erat kaitannya dengan kemampuan untuk
berpikir logis dan runtut. Hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa,
kebiasaan membaca, serta kesediaan memberi dan menerima komentar.
Hal lain yang perlu dimiliki oleh seorang penulis adalah ia terlatih
menuangkan pikirannya ke dalam kalimat-kalimat yang baik, menyusunnya
dalam suatu alenia, kemudian merangkai alinea-alinea tersebut. Oleh karena
itu, bagi penulis pemula, perbaikan tulisan atau laporan merupakan hal
yang biasa.
Sebagai pegangan dalam penulisan laporan, agar pembaca lebih mudah
untuk mendalami dan menerima hasil penelitian, berikut ini disampaikan
beberapa pokok penting.
a. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata serupa secara
berulang-ulang.
b. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
c. Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan.
d. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang
bermakna.
e. Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang
baku.
f. Penulis sebaiknya tidak berbelit-belit.
Penyusunan laporan penelitian harus mencerminkan nilai-nilai ilmiah.
Berikut ini diuraikan aturan-aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan
bagi peneliti.
a. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan.
Pembaca laporan dapat dikelompokkan antara lain: kalangan
cendekiawan, masyarakat umum, pelajar, dan kalangan pembaca yang
lain. Kalangan-kalangan ini menjadi konsumen hasil penelitian.
b. Laporan penelitan bagi kalangan cendekiawan atau akademisi harus
lebih ilmiah, mendalam, dan tata penulisannya sesuai dengan aturan
yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilengkapi
dengan diagram maupun bentuk statistik yang menunjang.
c. Bila penelitian itu dipesan lembaga sponsor, tentu konsumennya telah
ditentukan oleh sponsor yang bersangkutan. Bagi kalangan umum,
laporan dapat diuraikan secara ringkas dan dalam bahasa yang mudah
di mengerti.
d. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak
mengikuti kegiatan proses penelitian. Dengan demikian penulis harus
dapat mengajak orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia
lakukan. Oleh karena itu, langkah demi langkah harus dikemukakan
secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal itu dilakukan.
e. Penulis laporan harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan,
pengalaman, dan minat pembaca tidak sama. Oleh karena itu, hasil
penelitian harus dikemukakan dengan jelas sesuai konteks pengetahuan
secara umum.
f. Penulis harus menyusun laporan penelitian dengan jelas dan
meyakinkan karena laporan penelitian adalah unsur pokok dalam proses
kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam menyusun hasil penelitian harus mempersoalkan hal-hal
sebagai berikut.
a. Merumuskan suatu masalah secara tepat dalam penelitian.
Merumuskan suatu masalah teoretis dengan sendirinya juga memberi
perspektif pada pengetahuan teoretis yang telah ada. Usaha peneliti
untuk memperluas pengetahuan teoretis sesuai dengan tuntutan
ilmiah, yaitu menambah pengetahuan secara kumulatif.
b. Suatu rumusan yang menjelaskan kepada para pembaca bagi siapa
hasil penelitian berlaku. Hal ini akan memberi pembatasan kedua (di
samping pengoperasionalan masalah) pada simpulan yang ditarik.
c. Suatu uraian yang luas mengenai metode dan teknik yang dipakai. Dalam
penelitian, uraian mengenai metode dan teknik sangat diperlukan
sebab keduanya mempengaruhi simpulan yang telah ditarik.
d. Data yang telah dikumpulkan dan mempunyai relevansi terhadap
masalah yang telah diteliti harus dipersoalkan dalam laporan ilmiah.
Komentar
Posting Komentar