Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Proses Pembentukan Magma

Proses Pembentukan Magma Para ahli geologi dan vulkanologi bahwa panas bumi berasal dari proses “pembusukan” mineral radioaktif. Pada unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat unsur tersebut meluruh (desintegration) menjadi unsur radioaktif yang susunannya lebih stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panas yang mampu melelehkan batuan disekitarnya. Secara teoritik, zat radioaktif akan semakin berkurang, pada kedalaman yang semakin besar. Dari pemahaman seperti ini pula maka lahir beberapa istilah yang berhubungan dengan suhu dan kedalaman. Landaian panas bumi normal (geothermal gardien) adalah istilah yang menerangkan bertambah besarnya suhu apabila kita susun hingga kedalaman tertentu, yakni sekitar 30C/100 m. Sedangkan besarnya derajat geothermal normal (geothermal degree) adalah 10 C/33 m – 10 C/45 m. Variasi derajat geothermal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ; kondisi batuan, proses hidrokimia batuan, kerja air tanah,

Algoritma Mengecek Matriks Identitas Dan Matriks Segitiga Atas Dan Contoh Dalan Bahasa Javascript

Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks identitas Matriks Identitas matriks identitas adalah matriks yang memiliki diagonal semua 1 [1,0,0] [0,1,0] [0,0,1] algoritma ini akan mengecek apakah diagonal dari matriks yang di uji adalah 1 melalui perulangan for.  jika ditemukan bukan angka 1 maka y ditambah satu. jika "y" memiliki nilai bukan 0 maka matriks tersebut bukan merupakan matriks identitas. contoh matriks [1,0,1] [0,1,0] [0,1,1] arr=[[1,0,1],[0,1,0],[0,1,1]] merupakan matrik identitas [0,1,0] [0,1,0] [0,1,0] arr=[[0,1,0],[0,1,0],[0,1,0]] bukan matriks identitas deklarasi x,y : real arr : array algoritma y=0 untuk x=1 ke panjang array mulai jika array[x][x] != 1 maka y ditambah 1 y++ selesai jika y != 0 maka tulis "Bukan matriks identitas" jika tidak maka tulis "Matriks identitas" Matriks Segitiga Atas Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks segitiga atas [1,1,1]

Algoritma Mengecek Matriks Identitas Dan Matriks Segitiga Atas Dan Contoh Dalan Bahasa Javascript

Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks identitas Matriks Identitas matriks identitas adalah matriks yang memiliki diagonal semua 1 [1,0,0] [0,1,0] [0,0,1] algoritma ini akan mengecek apakah diagonal dari matriks yang di uji adalah 1 melalui perulangan for.  jika ditemukan bukan angka 1 maka y ditambah satu. jika "y" memiliki nilai bukan 0 maka matriks tersebut bukan merupakan matriks identitas. contoh matriks [1,0,1] [0,1,0] [0,1,1] arr=[[1,0,1],[0,1,0],[0,1,1]] merupakan matrik identitas [0,1,0] [0,1,0] [0,1,0] arr=[[0,1,0],[0,1,0],[0,1,0]] bukan matriks identitas deklarasi x,y : real arr : array algoritma y=0 untuk x=1 ke panjang array mulai jika array[x][x] != 1 maka y ditambah 1 y++ selesai jika y != 0 maka tulis "Bukan matriks identitas" jika tidak maka tulis "Matriks identitas" Matriks Segitiga Atas Algoritma untuk mengecek apakah matriks berupa matriks segitiga atas [1,1,1]

Soal Latihan Protista

1. Asam alginat merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam bidang industri kosmetika, yang dihasilkan oleh .... a. Chlorella b. Sargassum c. Nostoc d. Gracillaria e. Vaucheria 2. Di dalam ekosistem air laut/air tawar dalam hubungannya dengan organisme lain, ganggang berkedudukan sebagai .... a. konsumen tingkat I b. konsumen tingkat II c. konsumen tingkat III d. produsen e. dekomposer 3. Di antara ganggang di bawah ini yang klorofilnya berbentuk pita-pita spiral dan mempunyai pirenoid untuk menyimpan hasil asimilasinya adalah .... a. Zygonema b. Vaucheria c. Oedogonium d. Volvox globator e. Spirogyra 4. Alga ditinjau dari dominasi pigmen ada yang berpigmen biru, hijau, keemasan, merah, dan cokelat. Adapun ganggang yang memiliki inti bersifat prokariot adalah .... a. alga biru b. alga pirang c. alga merah d. alga hijau e. alga keemasan 5. Alga merah banyak menguntungkan manusia. Algae berikut ini yang dapat dibuat sebagai bahan pembuat ag

Golongan Mineral Sekunder

Golongan Mineral Sekunder Kelompok mineral sekunder merupakan mineral ubahan dari mineral utama, ubahan ini akibat dari hasil pelapukan, reaksi hidrotermal maupun akibat proses metamorfosa yang melibatkan bertambahnya tekanan dan temperatur terhadap mineral utama sehingga mineral utama berubah menjadi mineral baru. Mineral Sekunder tersebut terdiri dari : - Kelompok mineral Kalsit (mineral kalsit, mineral dolomit, mineral magnesit, mineral siderite, mineral Aragonite), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas. - Kelompok mineral Serpentin (mineral antigorit, mineral krisotil ) umumnya terbentuk dari ubahan mineral mafic (terutama kelompok mineral olivin, dan kelompok mineral piroksen) - Kelompok mineral Klorit, (mineral proklor, mineral penin, mineral talk) umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok mineral piroksin, mineral amphibol ) - Kelompok mineral Sericite, (mineral ilite, tilite )sebagai ubahan mineral plagioklas - Kelompok mineral Kaolin , (

Proses Kristalisasi Magma

Proses Kristalisasi Magma Karena magama merupakan cairan yang panas, maka ion-ion yang menyusun magma akan bergerak bebas tak beraturan.sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini akan menurun dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur.proses ini di sebut kristalisasi. Pada proses kristalisasi yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion akan saling mengikat satu dengan yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak. Ion-ion tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan. Kecepatan pendinginan magma akan sangat berpengaruh terhadap proses kristalisasi, terutama pada ukuraan kristal apabila pendinginan magma berlangsung dengan lambat, ion-ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya, sehingga akan menghasilkan bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pada pendingan yang

Batuan Intrusi / Batuan Plutonik

Batuan Intrusi / Batuan Plutonik Proses terbentuknya batuan beku intrusi atau disebut juga batuan plutonik, sangat berbeda dengan kegiatan batuan beku ekstrusi atau disebut juga batuan vulkanik, proses ini berbeda karena perbedaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis batuan ini. Tiga prinsip dari tipe bentuk intrusi batuan beku, berdasar bentuk dasar dari geometri nya adalah: 1. Bentuk tidak beraturan 2. Bentuk tabular 3. Bentuk pipa Dimana kontak diantara batuan intrusi dengan batuan yang di intrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila bentuk kontaknya kontras disebut diskordan atau memotong dari lapisan masa batuan. 1. Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Bentuk

Rancangan Penelitian Ilmiah

Penelitian Ilmiah Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Rancangan penelitian memuat judul penelitian, latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian dan daftar kepustakaan. Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini. 1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan latar belakang, dan tujuan penelitian. 2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan metodol

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin

Media agar Bismuth Sulfite, Media Brilliant Green Agar, Media Xylose-Lysine-Desoxycholate Agar, Triple Sugar Iron Agar, Hektoen Enteric Agar

1) Media agar Bismuth Sulfite Media ini merupakan media yang sangat spesifik untuk isolasi Salmonella typhii dan spesies lain. Adanya bismuth sulfite dan brilliant green dapat menghambat pertumbuhan gram positif dan koliform. Adanya Sulfit dalam media akan diubah menjadi H2S yang berperan dalam mengendapkan besi, sehingga koloni berwarna coklat hitam dengan kilap logam. Media ini sangat cocok digunakan pada tahap awal untuk memilahkan Salmonella dari mikroba lain. Sedangkan mikroba lain yang tumbuh terutama Pseudomonas dapat dipilah dengan media lain 2) Media Brilliant Green Agar Media ini mengandung brillian green yang sangat baik untuk menghambatpertumbuhan e coli dan bakteri yang memfermentasi sukrosa dan laktosa. Garam empedu berperan menghambat bakteri untuk batang gram negatif. Media ini sangat selektif untuk isolasi Salmonella sp. Salmonellatyphii akan berwarna merah dikelilingi zona merah. Bakteri lain yang akan menyerupai Salmonella adalah bakteri Pseudomonas.

Identifikasi Escherichia coli Menggunakan Uji IMVIC (Indol Metil Voges-Proskauer Citrate)

Identifikasi Escherichia coli Menggunakan Uji IMVIC (Indol Metil Voges-Proskauer Citrate) Uji IMVIC terdiri dari uji indol, uji merah metil, uji Voges-Proskauer, dan uji sitrat. 1) Uji Indol Uji IMVIC diawali dengan uji indol. Adanya Indol akan menyebabkan amil alcohol berubah warnanya menjadi merah tua .E.coli menghasilkan enzim tryptofanase yang mengkatalisasikan penguraian gugus Indol dari tryptofan. Dalam media biakan , Indol menumpuk sebagai produk buangan , sedangkan bagian lainnya dari molekul tryptofan ( asam piruvat dan NH4+ ) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara mikroorganisme. Reagens bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam air dan berwarna merah pada permukaan medium (Widyawati, 2012). Prosedur kerja dalam uji indol menurut SNI 01-2897-1992 tentang Cara uji cemaran mikroba adalah sebagai berikut:  Dari biakan murniyang ditumbuhkan pada agar, ambil satu lop biakan tersebut dengan jarum ose dan inokulasikan pada med

Perhitungan Mikroba dengan Teknik Most Probable Number (MPN)

Perhitungan Mikroba dengan Teknik Most Probable Number (MPN) Ada berbagai teknik dalam perhitungan mikroba. Analisis tersebut antara lain analisis kualitatif dan kuantitatif. Apakah anda telah mengetahui tentang analisis kualitatif dan analisis kuantitatif? Dalam kegiatan pembelajaran ini, Kita akan membahas teknik MPN dalam analisis mikroba. Apakah anda tahu, teknik MPN termasuk dalam ke analisis kuantitatif atau kualitatif? Teknik Most Probable Number (MPN) banyak digunakan untuk menghitung populasi mikroba dalam bahan atau produk pangan.Metode ini merupakan metode untuk memperkirakan jumlah mikroba pada sampel secara tidak langsung.Berbeda dengan metode cawan yang menggunakan media agar atau media padat, dalam metode MPN digunakan media cair yang ditempatkan dalam tabung reaksi.Perhitungan MPN didasarkan pada tabung rekasi yang positif, yaitu tabung yang ditumbuhi mikroba. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dari timbulnya kekeruhan atau timbulnya gas pada ta

Identifikasi e coli Dengan Metode MPN

Identifikasi e coli Dengan Metode MPN Identifikasie coli didahului dengan pengenceran sampel yang akan dianalisis. Pengenceran dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan berat atau volume tertentu pada larutan pengencer yang telah disterilkan. Larutan pengencer yang biasa digunakan antara lain:  Pengencer umum : 0,1% pepton + 0,85% natrium klorida (NaCl)  Pengencer untuk mikroba anaerobic  Pengencer yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba anaerob harus mampu menjaga potensial oksidasi reduksipengencer tetap rendah. Mikroba anaerob sangat rentan terhadap oksigen, sehingga perlu penggunaan teknik khusus seperti aplikasi teknik Hungate atau penggunaan ruang anaerobic.  Pengencer untuk mikroba osmofilik dan halofilik  Pengencer yang digunakan untuk mikroba osmofilik adalah larutan pengencer yang mengandung 20% larutan sukrosa steril.  Pengencer yang digunakan untuk mikroba halofilik adalah larutan pengencer yang mengandung 15% natrium klorida (NaCl) steril. Se

Eosin Methylen Blue Agar (EMB Agar), Lactose Broth, NutrientAgar(NA), VRBA (Violet Red Bile Agar), MacConkey Agar

Eosin Methylen Blue Agar (EMB Agar), Lactose Broth, NutrientAgar(NA), VRBA (Violet Red Bile Agar), MacConkey Agar Eosin methylene Eosin methylene blue agar merupakan salah satu media selektif yang digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif.Eosin dan pewarna biru metilen menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan mendukung pertumbuhan bakteri gram negatif.Media ini mengandung laktosa dan sukrosa. Mikroba yang dapat memfermentasi laktosa akan menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dan kilap logam, sedangkan mikroba yang tidak dapat memfermentasi laktosa, koloninya tidak berwana. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Media ini cocok untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E coli. Pada media ini, E coli yang tumbuh akan memberikan warna khas kemilau hijau metalik. Lactose Broth  Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu. Pepton dan ekstr