Langsung ke konten utama

Jenis-jenis Kapang


Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang
bersifat menguntungkan ataupun merugikan.
Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara
lain:
1) Rhizopus
Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan
menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering
dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering
tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans.
Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan
beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan
Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom.
Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara
lain:
a. Hifa nonseptat
b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua
c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid
d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam
e. Kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seperti cangkir
f. Tidak mempunyai sporangiola
g. Membentuk hifa vegetatif yang melakukan penetrasi pada substrat
dan hifa fertil yang memproduksi sporangia pada ujung
sporangiofora
h. Pertumbuhannya membentuk misellium seperti kapas

2) Aspergillus
Aspergillus merupakan kapang yang tumbuh pada media dengan
konsentrasi gula dan garam tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada
makanan dengan kadar air rendah. Salah satu jenis dari Aspergillus
yang berperan dalam fermentasi beberapa makanan tradisional adalah
Aspergillus oryzae. Jenis kapang ini digunakan dalam fermentasi tahap
pertama pembuatan kecap dan tauco.
Dari gambar diatas, dapat kita lihat bahwa ciri morfologi Aspergillus
antara lain :
a. Hifa septat dan miselium bercabang, biasanya tidak berwarna, yang
terdapat dibawah permukaan merupakan hifa vegetatif sedangkan
yang muncul diatas permukaan adalah hifa fertil.
b. Koloni kelompok
c. Konidiofora septat dan nonseptat
d. Konidiofora membesar menjadi vesikel pada ujungnya
e. Sterigmata biasanya sederhana berwarna atau tidak berwarna
f. Konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat, atau hitam
g. Beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 370C atau lebih

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.