Langsung ke konten utama

Metode Total Plate Count (TPC)

Metode Total Plate Count (TPC)

Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah
menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar,
sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni
yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop. Metode ini merupakan metode yang paling sensitif untuk
menentukan jumlah mikroorganisme.Dengan metode ini, kita dapat
menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang tumbuh
dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi jenis
koloni mikroba tersebut.
Pada metode ini, teknik pengenceran merupakan hal yang harus
dikuasai.Sebelum mikroorganisme ditumbuhkan dalam media, terlebih
dahulu dilakukan pengenceran sampel menggunakan larutan
fisiologis.Tujuan dari pengenceran sampel yaitu mengurangi jumlah
kandungan mikroba dalam sampel sehingga nantinya dapat diamati dan
diketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik sehingga didapatkan
perhitungan yang tepat.Pengenceran memudahkan dalam perhitungan koloni (Fardiaz, 1993). Menurut Waluyo (2005), tahapan pengenceran
dimulai dari membuat larutan sampel sebanyak 10 ml (campuran 1 ml/1gr
sampel dengan 9 ml larutan fisiologis). Dari larutan tersebut diambil
sebanyak 1 ml dan masukkan kedalam 9 ml larutan fisiologis sehingga
didapatkan pengenceran 10-2. Dari pengenceran 10-2 diambil lagi 1 ml dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi 9 ml larutan fisiologis sehingga
didapatkan pengenceran 10-3, begitu seterusnya sampai mencapai
pengenceran yang kita harapkan.
Setelah dilakukan pengenceran, kemudian dilakukan penanaman pada
media lempeng agar.Setelah diinkubasi, jumlah koloni masing-masing
cawan diamati dan dihitung.Koloni merupakan sekumpulan
mikroorganisme yang memiliki kesamaan sifat seperti bentuk, susunan,
permukaan, dan sebagainya. Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni
yang tumbuh di permukaan medium adalah sebagai berikut:
 Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa satu titik, namun
ada pula yang melebar sampai menutup permukaan medium.
 Bentuk. Ada koloni yang bulat dan memanjang. Ada yang tepinya rata
dan tidak rata.
 Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata dengan permukaan medium,
ada pula yang timbul diatas permukaan medium.
 Halus kasarnya pemukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada
yang permukaannya kasar dan tidak rata.
 Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat da nada
yang permukaannya suram.
 Warna. Kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau
kekuningan.
 Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang keras dan
kering.
Selanjutnya perhitungan dilakukan terhadap cawan petri dengan jumlah
koloni bakteri antara 30-300.Perhitungan Total Plate Countdinyatakan
sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan dikalikan faktor pengencer.
Keuntungan dari metode TPC adalah dapat mengetahui jumlah mikroba
yang dominan. Keuntungan lainnya dapat diketahui adanya mikroba jenis
lain yang terdapat dalam contoh.Adapun kelemahan dari metode ini adalah:
 Memungkinkan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel
mikroba, seperti pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok
sel.
 Memungkinkan ini akan memperkecil jumlah sel mikroba yang
sebenarnya. Kemungkinan adanya jenis mikroba yang tidak dapat
tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan
oksigen selama masa inkubasi.
 Memungkinkan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di
seluruh permukaan media,sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini
akan mengakibatkan mikroba lain tersebut tidak terhitung.
 Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi
mikrobanya antara 30 – 300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30
koloni akan menghasilkan penghitungan yang kurang teliti secara
statistik, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang
sama karena terjadi persaingan diantara koloni.
 Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi
yang umumnya membutuhkan waktu 24 jam atau lebih.
Uji Total Plate Countmenggunakan media padat dengan hasil akhir berupa
koloni yang dapat diamati secara visual dan dihitung. Sebelum diuji di
media padat, sampel terlebih dahulu harus diencerkan. Pengenceran
sampel dilakukan terhadap sediaan yang akan didentifikasi kemudian
ditanam pada media lempeng agar. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh
pada lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang
sesuai.Perhitungan dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni bakteri
antara 30-300.Total Plate Countdinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri
hasil perhitungan dikalikan faktor pengencer.
Teknik pengenceran sampel dilakukan pada metode cawantuang (pour
plate). Pada metode tuang, sejumlah sampel dari hasil pengenceran
sebanyak 1 ml dimasukkan kedalam cawan petri, kemudian ditambahkan
media yang telah disterilkan sebanyak 15-20 ml. Kemudian cawan petri
digoyang agar media dan sampel tercampur rata dan biarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan media
yang kaya oksigen, tetapi ada pula yang tumbuh didalam media yang tidak
begitu banyak mengandung oksigen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

Jenis-jenis Kapang

Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara lain: 1) Rhizopus Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom. Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara lain: a. Hifa nonseptat b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam e