Langsung ke konten utama

Pengertian Dan Ciri-ciri Kapang


Banyak istilah yang dipergunakan untuk menyebut jamur atau fungi,
seperti cendawan, kapang, lapuk atau khamir.Jamur yang berbentuk
filament disebut kapang, sedangkan khamir biasanya untuk sebutan yang
uniseluler dan yang lebih mencolok penampilannya disebut jamur,
misalnya jamur merang, jamur kelentos, dan jamur hijau. Kapang adalah
mikroba yang tergolong dalam fungi memiliki lebih dari satu sel berupa
benang benang halus yang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium,
dan berkembang biak dengan spora. Kapang termasuk mikroba yang penting dalam mikrobiologi pangan karena selain brperan penting dalam
industri makanan, kapang juga banyak menjadi penyebab kerusakan
pangan.
Berikut merupakan ciri-ciri kapang :
 Merupakan organisme yang tidak berklorofil, oleh karena itu bersifat
heterotrof. Hidup sebagai parasit, saprofit, dan ada pula yang
bersimbiosis.
 Bersifat eukarion (mempunyai inti yang sejati), yaitu materi inti
dibungkus oleh membran inti.
 Ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak, yang bersel
banyak berbentuk benang atau filamen. Berdasarkan sifat tersebut ukuran jamur sangat bervariasi dari yang sangat kecil (mikroskopis)
sampai yang berukuran cukup besar (makroskopis).
 Berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
 Menyenangi lingkungan yang agak asam, kurang cahaya, terutama di
tempat-tempat lembab yang mengandung zat organik.
 Fungi yang bersel banyak tubuhnya tersusun dari benang-benang yang
disebut hifa, yang berdiameter 5-10 mikrometer. Hifa dapat bercabang
cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Pada beberapa
fungi, dinding sel atau dinding hifa mengandung selulosa, tetapi pada
umumnya terutama terdiri atas nitrogen organik, yaitu kitin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin