Langsung ke konten utama

Perhitungan Mikroba dengan Teknik Most Probable Number (MPN)

Perhitungan Mikroba dengan Teknik Most Probable Number (MPN)
Ada berbagai teknik dalam perhitungan mikroba. Analisis tersebut antara
lain analisis kualitatif dan kuantitatif. Apakah anda telah mengetahui
tentang analisis kualitatif dan analisis kuantitatif? Dalam kegiatan
pembelajaran ini, Kita akan membahas teknik MPN dalam analisis mikroba.
Apakah anda tahu, teknik MPN termasuk dalam ke analisis kuantitatif atau
kualitatif?
Teknik Most Probable Number (MPN) banyak digunakan untuk menghitung
populasi mikroba dalam bahan atau produk pangan.Metode ini merupakan
metode untuk memperkirakan jumlah mikroba pada sampel secara tidak
langsung.Berbeda dengan metode cawan yang menggunakan media agar
atau media padat, dalam metode MPN digunakan media cair yang
ditempatkan dalam tabung reaksi.Perhitungan MPN didasarkan pada
tabung rekasi yang positif, yaitu tabung yang ditumbuhi mikroba.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dari timbulnya kekeruhan
atau timbulnya gas pada tabung durham yang diletakkan pada posisi
terbalik.
Metode MPN didasarkan pada pengenceran contoh. Prinsipnya, bila contoh
diencerkan terus menerus, maka pada akhirnya akan diperoleh larutan
yang tidak mengandung mikroba (steril). Dalam metode MPN, setiap
pengenceran pada umumnya dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung.
Lebih banyak tabung yang digunakan akan menunjukkan ketelitian yang
lebih tinggi. Teknik pengenceran ini akan memberikan hasil baik bila
asumsinya terpenuhi, yaitu:
1) Sel mikroba tersebar merata dalam contoh dimana gaya tarik atau tolak
diantara mikroba tidak terjadi
2) Larutan yang diinokulasi ke media akan memperlihatkan pertumbuhan
positif apabila mengandung satu atau lebih mikroba hidup

3) Terhindar dari pencemaran yang berasal dari bahan dan peralatan.
Dari setiap pengenceran, masing-masing dimasukkan 1 ml masing-masing
ke dalam tabung yang berisi medium, dimana untuk setiap pengenceran
digunakan 3 atau 5 seri tabung. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu
tertentu, dihitung jumlah tabung yang positif. Misalnya, pada pengenceran
pertama 3 tabung menghasilkan pertumbuhan positif, pada pengenceran
kedua menghasilkan 2 tabung yang positif, pada pengenceran ketiga
menghasilkan 1 tabung positif, dan pada pengenceran terakhir tidak
adatabung yang positif. Dari hasil tersebut didapatkan kombinasinya
menjadi 3,2,1,0 dan jika diambil 3 pengenceran pertama kombinasinya
menjadi 3,2,1. Angka kombinasi ini kemudian dicocokkan dengan tabel
MPN. Kemudian nilai MPN tersebut dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
MPN sampel = Nilai MPN dari tabel x 1/pengenceran tabung tengah
Tabel yang digunakan untuk menentukan nilai MPN dari 3 seri tabung
berbeda dengan tabel untuk 5 seri tabung.

Output metode MPN adalah nilai MPN.Nilai MPN adalah perkiraan jumlah
unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming
unit) dalam sampel.Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan
sebagai perkiraan jumlah individu bakteri.Satuan yang digunakan,
umumnya per 100 mL atau per gram.Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g
dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan
setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya.Makin kecil nilai
MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum.
Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap
nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi
(FDA, 1989).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin