Langsung ke konten utama

Rancangan Penelitian Ilmiah

Penelitian Ilmiah
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan
seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah
secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan
tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar,
baik, dan lancar. Rancangan penelitian memuat judul penelitian,
latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan
kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep,
metodologi penelitian dan daftar kepustakaan.
Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.
1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan
penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap
rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan
latar belakang, dan tujuan penelitian.
2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan
masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan
metodologi, dan sebagainya.
3. Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian
itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan, cara pengamatan
terhadap objek penelitian, alat yang digunakan, dan penentuan
objek penelitian.
Selain ketiga syarat di atas, penelitian harus bermanfaat bagi
masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan, mempunyai
daya tarik, dan secara operasional memungkinkan untuk diteliti
kembali.
1. Judul penelitian
Judul penelitian sebagai nama, sekaligus identitas
penelitian yang dicantumkan dalam berbagai dokumen. Judul
penelitian harus ringkas, spesifik, dan jelas untuk memberi
gambaran mengenai masalah yang diteliti.
Judul penelitian contohnya:
“Pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan
berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“

2. Latar belakang masalah
Dalam membahas latar belakang masalah, peneliti harus
menunjukkan alasan memilih masalah topik atau judul. Dengan
demikian fungsi uraian tentang latar belakang masalah memberi
alasan mengapa masalah atau topik dipilih oleh peneliti. Banyak
masalah yang menjadi topik tapi hanya satu masalah saja yang
dipilih, mengapa masalah itu diusulkan untuk diteliti.
Misalnya:
Penelitian pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari,
berlatar belakang sebagai berikut.
– Pentingnya produksi ayam kampung dikaitkan dengan
kebutuhan bahan pangan protein hewani.
– Pertambahan berat ayam pada umur tertentu sangat
berpengaruh terhadap produksi ayam kampung.
– Belum ada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR
terhadap pertambahan berat ayam kampung pada umur
tertentu.
3. Rumusan masalah
Rumusan masalah penelitian berupa pertanyaan
pertanyaan yang memudahkan untuk merancang penelitian.
Rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan
spesifik dari judul penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam rumusan masalah, yaitu:
– masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana dan dalam
bentuk pertanyaan;
– singkat, jelas, dan padat serta tidak menimbulkan kerancuan
pengertian.
Perumusan masalah, misalnya:
“Adakah pengaruh jumlah pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari?”
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban atas
keingintahuan suatu masalah dalam penelitian. Perumusan
tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah
penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat
pernyataan. Jadi tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat
yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu
melalui penelitian.
Contoh:
Mengetahui pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

5. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui
hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa
penelitian itu digunakan.
Manfaat penelitian bisa bersifat praktis, misalnya mem
permudah pengambilan kebijaksanaan, dan dapat juga bersifat
teoritis, misalnya memperkaya dan mengembangkan khasanah
ilmu pengetahuan.
Manfaat penelitian misalnya:
– sebagai masukan bagi para peternak dalam meningkatkan
produksi ayam kampung
– sebagai masukan dalam pengembangan teknologi
peternakan
6. Proposal penelitian
Proposal penelitian meliputi: identifikasi variabel, latar
belakang masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
hipotesis (jika ada), dan metode penelitian.
Contoh identifikasi variabel penelitian:
Identifikasi variabel pada penelitian tentang pengaruh pakan
pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung
umur 10 – 40 hari.
Variabel manipulasi: Jumlah pakan pelet BR yang diberikan
Variabel respon: pertambahan berat tubuh ayam kampung.
Variabel kontrol: jenis ayam kampung, suhu udara, kelembapan,
intensitas cahaya, luas kandang.
7. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka ini meliputi:
– Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
– Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan,
termasuk metode pengambilan sampel, pengumpulan
data, sumber data, dan satuan ukuran data.
– Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan
dengan bidang penelitian yang akan dilakukan.
– Mempelajari analisis deduktif dan problema yang diteliti.
Analisis deduktif yang dimaksudkan adalah berpikir dari
hal yang abstrak ke hal yang konkret.
Di dalam tinjauan pustaka, uraian diharapkan dapat
menjelaskan (walaupun baru teoritik) masalah yang diteliti serta
hubungan antara variabel yang terkait. Contoh: Penelitian
tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat

ayam kampung umur 10 – 40 hari, tinjauan pustakanya,
sebagai berikut.
– Teori tentang pertumbuhan ayam kampung dan faktor
faktor yang memengaruhinya.
– Pengetahuan kandungan zat gizi yang terdapat dalam pelet
BR.
– Hubungan zat gizi yang dikandung oleh pelet BR terhadap
pertambahan berat badan ayam kampung.
8. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari
masalah yang diajukan. Hipotesis dapat dikatakan sebagai
pendapat yang masih sederhana (sementara) karena belum
diuji kebenarannya.
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk
masalah penelitian. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
Berdasarkan isi dan rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi
dua, berikut ini.
– Hipotesis alternatif atau Kerja atau Asli (Ha) adalah
dugaan yang menyatakan ada pengaruh.
– Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang menyatakan tidak
ada pengaruh.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus
mempunyai hipotesis. Hipotesis diperlukan jika penelitian
mempersoalkan hubungan antarvariabel. Penelitian eksploratif
(penelitian yang bersifat menjelajah) dan penelitian deskriptif
(penelitian yang bersifat menggambarkan) tidak memerlukan
hipotesis karena tujuannya tidak menguji hipotesis akan tetapi
menjawab masalah penelitian.
Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah penelitian
eksplanatif (penelitian yang bersifat mencari hubungan antar
variable).
Misalnya:
Terdapat pengaruh positif pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40
hari.
9. Metode penelitian
Metode penelitian menguraikan bagaimana cara
melakukan penelitian tersebut, mulai dari menentukan populasi
dan sampel, operasional variabel, prosedur pengumpulan data,
dan analisis data.

a. Operasional variabel
Variabel adalah faktor yang berpengaruh, memiliki nilai
(ukuran) tertentu dan dapat berubah atau diubah. Oleh
karena itu variabel merupakan faktor peubah. Misalnya:
x variabel manipulasi/bebas, faktor ubah yang sengaja
dibuat berbeda-beda oleh pelaku peneliti.
Misalnya: jumlah pakan pelet BR yang diberikan.
x variabel respon/terikat faktor ubah yang terjadi sebagai
akibat proses yang sedang berjalan.
Misalnya: pertambahan berat ayam kampung
Definisi operasional:
Kecepatan pertambahan berat tubuh ayam kampung dalam
satuan gram.
b. Merancang penelitian, yaitu membuat rancangan yang
menggambarkan hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat yang akan diteliti.

c. Menentukan populasi dan sampel
x Populasi, merupakan sekelompok objek penelitian yang
kesimpulannya akan digeneralisasikan.
Misalnya: populasi yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah jenis ayam kampung.
x Sampel adalah sebagian anggota yang mewakili
populasi.
Misalnya: diambil sampel 50 ekor ayam kampung
d. Menentukan instrumen/alat dan bahan yang diperlukan
dalam melakukan penelitian (eksperimen). Instrumen yang
diperlukan antara lain:
Tempat untuk memelihara 50 ekor ayam kampung dibagi
5 kelompok masing-masing kelompok 10 ekor, pakan pelet
BR, tempat air untuk minum, tempat pakan, timbangan,
kertas, alat tulis.

e. Menyiapkan langkah-langkah penelitian atau cara kerja
dalam memperoleh data
– Tempatkan ayam kampung pada tempat yang
disediakan
– Kelompokkan sesuai dengan perlakuan pada rancangan
percobaan.
– Lakukan penimbangan berat masing-masing ayam
kampung setiap 5 hari.
– Catat hasilnya dan masukkan ke dalam tabel sampai
ayam berumur 40 hari.
– Lakukan analisis data.
f. Merancang analisis data
Analisis data merupakan cara mengolah data penelitian
untuk membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang
diajukan.
Contoh:
– Mencari nilai rata-rata berat ayam kampung pada tiap
perlakuan.
– Membandingkan antara hasil perlakuan yang satu
dengan perlakuan yang lain.
g. Menyusun jadwal penelitian. Memperkirakan lama waktu
dalam penelitian sampai dengan penulisan laporan.

h. Mengumpulkan data dari hasil percobaan
Setelah alat dan bahan telah siap, dimulailah eksperimen/
percobaan seperti yang telah direncanakan. Pertumbuhan
berat tubuh ayam diukur/ditimbang setiap 5 atau 10 hari.
Kemudian buatlah tabel data pengamatan untuk setiap
kelompok percobaan, data yang diperoleh dicatat dalam
tabel, dengan demikian diperlukan 5 tabel pengamatan
pertumbuhan. Misalnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

Prosedur Uji Salmonella

Prosedur Uji Salmonella Untuk melakukan deteksi cemaran Salmonella pada produk makanan, ada beberapa metoda yang direkomendasikan untuk digunakan oleh industri maupun laboratorium analisa lainnya. Salah satunya adalah metoda yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Internasional, yaitu Standar ISO 6579 : 2002 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp. Dalam metoda ISO 6579 : 2002 ini terdiri dalam tiga tahapan, tahap pertama adalah pre-enrichment, tahap kedua adalah selective enrichment, dan tahap ketiga adalah isolasi pada media agar selektif. Tahap pre enrichment menggunakan media kultur cair yaitu Buffered Peptone Water (BPW). Pre-enrichment pada media kultur cair berfungsi untuk memperbaiki kondisi bakteri yang injured.Tahapan kedua adalah melakukan selective enrichment pada 2 jenis media kultur cair, yaitu Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth (RVS) dan Muller Kaufman Tetrathionate Novobiocin