Langsung ke konten utama

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

 

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

 

Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembunuhan, perampokan yang disertai pembunuhan, penyiksaan, dan tindakan sejenis lainnya. Selain itu, contoh-contoh yang lebih ringan namun tetap termasuk pelanggaran HAM juga sering ditemui, seperti seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena melakukan kesalahan atau seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya.

Setiap manusia memiliki hak asasi, namun hak asasi yang dimiliki oleh seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Oleh karena itu, tidak seorang pun diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain. Namun, dalam kenyataannya, manusia seringkali melupakan batasan ini dan bertindak sewenang-wenang, melanggar hak orang lain demi kepentingannya sendiri.

 

Pelanggaran HAM dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

 

Faktor Internal

Faktor internal adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku itu sendiri. Beberapa faktor internal yang umum adalah:

1.    Sikap Egois atau Terlalu Mementingkan Diri Sendiri

Sikap egois membuat seseorang selalu menuntut haknya sementara mengabaikan kewajibannya. Orang yang memiliki sikap ini akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi haknya, meskipun itu melanggar hak orang lain.

2.    Rendahnya Kesadaran HAM

Rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia menyebabkan pelaku bertindak semaunya, tanpa memikirkan bahwa orang lain juga memiliki hak yang harus dihormati. Sikap tidak peduli ini mengakibatkan perilaku atau tindakan yang menyimpang terhadap hak asasi manusia.

3.    Sikap Tidak Toleran

Ketidaktoleranan menimbulkan sikap saling tidak menghargai dan tidak menghormati kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini akhirnya mendorong orang untuk melakukan diskriminasi terhadap orang lain.


 

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah dorongan dari luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan pelanggaran HAM. Faktor eksternal yang umum meliputi:

1.    Penyalahgunaan Kekuasaan

Kekuasaan dalam masyarakat tidak hanya terbatas pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga kekuasaan lainnya seperti di perusahaan. Pengusaha yang tidak memperhatikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia. Setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.

2.    Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap pelanggaran HAM akan mendorong munculnya pelanggaran HAM lainnya. Penyelesaian kasus yang tidak tuntas memicu kasus-kasus baru karena pelaku tidak jera. Selain itu, aparat yang bertindak sewenang-wenang juga dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM dan memberikan contoh buruk bagi masyarakat, mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya.

3.    Penyalahgunaan Teknologi

Kemajuan teknologi bisa memberikan pengaruh positif dan negatif. Penyalahgunaan teknologi bisa memicu kejahatan, seperti penculikan yang berawal dari jejaring sosial. Pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan pelanggaran HAM. Misalnya, kemajuan teknologi dalam produksi bisa menimbulkan pencemaran lingkungan yang mengganggu kesehatan manusia.

4.    Kesenjangan Sosial dan Ekonomi yang Tinggi

Kesenjangan sosial dan ekonomi menggambarkan ketidakseimbangan yang mencolok dalam kehidupan masyarakat. Perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan yang mencolok bisa menimbulkan pelanggaran HAM, seperti perbudakan, pelecehan, perampokan, bahkan pembunuhan.

 

Pelanggaran HAM dapat diminimalisir jika setiap individu dan institusi lebih sadar dan menghormati hak asasi manusia. Peningkatan kesadaran, ketegasan dalam penegakan hukum, dan upaya mengurangi kesenjangan sosial ekonomi adalah langkah penting untuk mencegah pelanggaran HAM.

 

 Download Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia PDF disini. Download Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia DOCX / WORD disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

metode goresan atau spread plate method

metode goresan atau spread plate method proses penanaman bakteri hanya dilakukan di permukaan bakteri saja.Teknik ini menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan metode ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh, karena goresan hanya dilakukan di permukaan media saja. pada metode goresan atau spread plate, bakteri hanya tumbuh pada permkaan media yang digores saja, sementara pada metode cawan tuang atau pour plate, bakteri tumbuh tidak hanya di permukaan media saja tetapi diseluruh bagian media. Dalam melakukan teknik goresan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain: 1. Gunakan jarum ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan media. Jarum ose yang masih panas akan mematikan mikroorganisme sehingga tidak terlihat adanya pertumbuhan mikroorganisme di bekas gores

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya. b. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

Jenis-jenis Kapang

Kapang memiliki berbagai peran dalam kehidupan. Ada kapang yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Beberapa jenis kapang yang penting dalam mikrobiologi pangan antara lain: 1) Rhizopus Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu, kapang ini juga sering dijumpai pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan, Rhizopus juga berperan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi, misalnya Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Oryzae yang digunakan dalam fermentasi tempe dan oncom. Morfologi rhizopus dapat dilihat pada gambar dibawah ini Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Rhizopus antara lain: a. Hifa nonseptat b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang berwarna gelap jika sudah tua c. Sporangiofora tumbuh pada titik dimana terbentuk juga rhizoid d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam e